JatimTerkini.com
BaliHeadline JTPemiluPolitikTerkini

Pantau Pemilu, puluhan delegasi asing sudah tiba di Tanah Air

Delegasi Parlemen Tanzania, Elibarki Immanuel Kingu saat tiba di Bandara I Gusti Ngurah Rai sebelum mengikuti Election Visit Program (EVP) 2024. Foto: ist/Wilga

JATIMTERKINI.COM: Untuk menjadi observer Pemilu 2024 di Indonesia, sedikitnya 14 delegasi negara sahabat sudah tiba di Tanah Air. Mereka terdiri dari delegasi parlemen, duta besar, dan organisasi parlemen Internasional.

Kedatangan para delegasi itu untuk mengikuti mengikuti Election Visit Program (EVP) 2024. Sementara, empat delegasi negara lainnya, yakni dari China, Qatar, Venezuela, dan Azerbaijan, dipastikan akan tiba di Bali besok.

Elibarki Immanuel Kingu, salah satu delegasi Parlemen Tanzania, berharap agar Pemilu di Indonesia pada 14 Februari berlangsung dengan damai dan demokratis.

“Indonesia adalah salah satu negara raksasa di dunia dalam hal demokrasi. Jadi harapan kita pemilu besok, lusa, akan berjalan adil dan damai,” jelas dia kepada sejumlah awak media di Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Selain itu, Elibarki juga berpesan agar pada Pemilu tanggal 14 Februari nanti, bangsa Indonesia bisa memanfaat hak pilihnya di TPS. Itu dikarenakan dapat menentukan arah Indonesia kedepan.

“Harapan saya adalah para pemilih akan hadir dalam jumlah besar untuk mendukung kandidat mereka yang telah mereka dengarkan sepanjang masa kampanye, untuk melihat agenda mereka, untuk melihat strategi mereka dan bagaimana mereka akan membantu warga negara yang indah ini,” jelas dia.

Sementara, Elibarki nantinya juga akan melakukan tinjauan langsung ke TPS yang ada di Bali. Hal itu untuk melihat dan memberi masukan terhadap Pemilu di Indonesia yang tengah berlangsung.

Sejalan dengan yang dikatakan Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Sukamta. Dia mengatakan, kegiatan itu kesempatan untuk menunjukkan kualitas demokrasi Indonesia kepada negara-negara sahabat. Disamping itu sebagai upaya membangun citra DPR RI sebagai parlemen modern dan terbuka.

“Hal ini memang menjadi komitmen kita untung mengundang para observer dari negara-negara sahabat. Itu bagian dari resiprokal kita juga, karena kita juga diundang oleh negara-negara itu kemudian kita juga mengundang balik. Disamping itu, kita juga berkepentingan supaya pemilu kita ini bisa disaksikan oleh negara-negara sahabat terutama parlemen di seluruh dunia,” tambahnya. (Rd)