JatimTerkini.com
Headline JTJatimSurabayaTerkini

Pemkot antisipasi ‘pengangguran’ masuk Surabaya

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya, Eddy Christijanto. Foto: net

JATIMTERKINI.COM: Meledaknya jumlah warga pendatang yang masuk Kota Surabaya pasca lebaran direaksi Pemkot Surabaya.

Bahkan, Pemkot Surabaya mengantisipasi lonjakan penduduk urban dari sejumlah daerah tersebut.

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya, Eddy Christijanto, mengatakan, Pemkot tak melarang urbanisasi dengan tujuan yang jelas, seperti sudah mendapatkan pekerjaan atau mengikuti pasangan.

“Bagi mereka yang tujuannya jelas, pindah ke kota besar karena alasan telah mendapatkan pekerjaan atau dimutasi dari daerah asal ke kota besar dan bahkan bertugas mengikuti pasangan, sehingga mengharuskan menetap di Kota Surabaya. Nah, yang begini ini kami perbolehkan,” kata Eddy kepada awak media.

Pemkot Surabaya, kata Eddy, melarang urbanisasi tanpa tujuan yang jelas. Di antaranya, belum memiliki pekerjaan tetapi tempat tinggal di Surabaya.

“Apabila hal ini teridikasi dan ditemukan, maka pemkot akan memulangkan ke daerah asalnya,” ujar EddyEddy

Dispendukcapil, kata dia, bakal melakukan pendataan ke lapangan dengan mengerahkan RT dan RW per wilayah di seluruh Kota Surabaya. Tidak hanya itu, Dispendukcapil juga punya tim tersendiri, mereka bergerak untuk mendata di lapangan penduduk baru bermukim di kota ini.

“Setelah mereka mendapatkan data dimana yang bersangkutan bekerja dan tinggalnya, lalu mereka akan mencocokkan data yang didapatkannya itu apakah benar pekerjaan dan tempat tinggal sesuai dengan data yang diberikan,” ungkap dia.

Kali ini, Pemkot bekerjasama dengan RT/RW untuk memonitoring warganya. Di samping itu, pemilik kos-kosan juga diminta untuk melaporkan kepada RT/RW apabila di rumah kosnya itu ada pendatang baru. (Rd)