Surabaya, (jatimterkini.com) – Penanganan dan penularan Covid di Provinsi Jawa Timur (Jatim) terus menunjukkan penurunan. Bahkan, kabupaten/kota yang masuk level 1 bertambah. Kini, mencapai 27 kabupaten/kota.
Sebelumnya, hanya 25 kabupaten/kota. Meski zona aman, Jatim tetap mempercepat vaksinasi. Targetnya, vaksinasi bisa menyasar seluruh warga. Bertambahnya kabupaten/kota yang masuk level 1 hasil dari asesmen Kementerian Kesehatan RI.
Jika dipresentase, wilayah level 1 di Jatim mencapai 71,05 persen, dari total 38 kabupaten/kota. Wilayah yang masuk dalam level 1, diantaranya Kabupaten Tuban, Situbondo, Sidoarjo, Sampang, Ponorogo, Pasuruan, Pamekasan, Pacitan, Ngawi, Magetan, Madiun, Lumajang, Lamongan, Gresik, Kota Pasuruan, Kota Mojokerto, Kota Kediri, Kota Blitar, Kota Batu, Kota Surabaya, Kediri, Jombang, Jember, Bondowoso, Bojonegoro, Blitar, dan Banyuwangi.
“Ini hasil kerjasama dan gotong royong seluruh elemen masyarakat di Jatim. Tapi, vaksinasi tetap dikebut. Semua sasaran harus divaksin,”kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Minggu (26/9) malam.
Bertambahnya kabupaten/kota di level 1 menjadikan Jatim sebagai provinsi di Jawa-Bali yang paling banyak memiliki wilayah level 1. Gubernur berharap protokol kesehatan (prokes) tidak kendur. Lalu, vaksinasi tetap dikebut. Sehingga, imunitas massal di Jatim segera terwujud.
Ada 6 parameter yang menjadikan sebuah daerah masuk level 1. Diantaranya, kasus konfirmasi positif, rawat inap di RS, kematian, testing, tracing dan treatment secara masif dan terukur. “Prokes jangan kendur meski kasus konfirmasi turun. Dengan prokes, melindungi diri kita dan orang sekitar,” tegas mantan Menteri Sosial tersebut.
Gotong royong dan disipling prokes menjadi kunci keberhasilan menekan angka penyebaran Covid. (bambang wiliarto)