JatimTerkini.com
ArtikelPendidikanSurabayaTerkini

Kurangnya Pengaruh Ikan Terhadap Kecerdasan Anak

Source image : Orami

Ditulis Oleh : Divella Nahwa S., Universitas Airlangga

Kecerdasan dipengaruhi oleh tiga hal yaitu, faktor genetik, kultur, dan lingkungan pola konsumsi turut menjadi hal yang diperhatikan karena berpengaruh pada fungsi intelek apabila kekrangan B1, B6, B12, mineral, zinc, dan iodium. Asupan protein hewani berpengaruh pada kecerdasan anak salah satunya adalah ikan.

Selama bertahun-tahun, ikan sering dianggap sebagai salah satu makanan yang dapat menigkatkan kecerdasan pada anak. Hal tersebut karena klaim kandungan ikan yang melimpah namun beberapa penelitian terbaru menunjukkan bahwa pengaruh ikan terhadap anak tidak sebesar yang diyakini.

Negara Jepang yang memiliki kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi diakrenakan masyarakat nya yang gemar mengkonsumsi ikan sehingga membuat mereka cerdas, padahal kecerdasan tidak hanya faktor makanan tetapi juga karena lingkungan, stimulasi belajar, pola tidur, lingkungan keluarga, dan kesehatan mental Ikan sendiri menuai perdebatan karena kurangnya pengaruh pada kecerdasan anak.

Hal tersebut dibuktikan dengan adanya hasil uji kolerasi yang menunjukkan hubungan negatif antara asupan sehari dengan perkembangan kongnisi anak, dalam hasil uji tersebut menyatakan bahwa banyak asupan energi dan protein semakin menurun skor perkembangan kognisi.

Adannya perbedaan kadar omega 3 (DHA) antara ikan sungai dan laut adalah hal yang berbeda dan berpengaruh terhadap kecerdasan pada anak. Hal tersebut dikarenakan sumber makanan dari habitat mereka berbeda, ikan yang berasal dari laut memiliki kadar omega 3 yang tinggi karena mereka mengkonsumsi plankton dan alga. Ikan tawar sendiri memiliki omega 3 yang lebih sedikit karena mendapat makanan dari tumbuhan di air tawar.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa mengkonsumsi ikan secara rutin hanya memberikan dampak kecil pada anak, hasil ini membuktikan bahwa mengkonsumsi ikan tidak sepenting yang dipromosikan.

Selain itu dalam penelitian lain, efek omega 3 hanya di dapatkan oleh beberapa anak saja, sedangkan anak yang lain tidak menunjukkan perbedaan berarti meskipun mereka mengkonsumsi ikan secara cukup.

Perkembangan kecerdasan anak sendri lebih banyak dipengaruhi oleh interaksi antara orang tua, kualitas pendidikan, akses benda dalam bentuk edukatif, hal tersebut memiliki dampak yang jauh lebih besar. Keluarga yang memfasilitasi anak dengan cara memberikan stimulasi intelektual akan menciptakan lingkkungan yang mendukung kecerdasan anak.

Selain itu, pengaruh kehadiran ibu rumah tangga memiliki dampak yang besar, bila ibu berhalangan hadir dapat diggantikan oleh keluarga itu sendiri seperti ayah, nenek, dan kakek yang memliki komitmen dan karakteristik yang hampir sama dengan ibu.

Ikan sendiri juga memiliki beberapa risiko apabila terlalu banyak dikonsumsi. Beberapa jenis ikan sendiri mengandung merkuri yang dapat berdampak buruk pada sistem saraf. Oleh karena itu, mengkonsumsi ikan harus diatur dengan bijak, dan memilih jenis ikan yang aman dari merkuri.

Pengaruh ikan sendiri terhadap kecerdasan anak tidaklah signifikan apabila dibandingkan dnegan faktor lain seperti stimulasi belajar, faktor lingkungan,dan pola asuh. Namun perlu diingat bahwa ikan juga menjadi hal yang penting sebagai penyeimbang gizi, tetapi harus dilihat secara realistis dan tidak berlebihan serta memfasilitasi faktor yang dapat meningkatkan kecerdasan pada anak.