Surabaya, JatimTerkini – Banyak orang yang salah paham terkait dengan penangan penanganan radang usus buntu. Banyak kasus terjadi, penangan yang salah bisa menyebabkan penderita radang usus buntu semakin parah.
Spesialis bedah Siloam Hospitals Surabaya, dr. Alexander S Agung, Sp.B., FinaCS., FICS. mengatakan, peradangan pada Appendix Vermiformis (umbain cacing usus buntu) dan Mukosa Appendix yang meluas dapat menimbulkan gejala nyeri perut akut, terutama pada kuadran kanan bawah yaitu radang usus buntu dan infeksi bakteri.
“Dengan penyumbatan atau obstruksi oleh jaringan limfoid, cacing, hyoerplasia merupakan penyebab dengan faktor pencetus radang usus buntu yang dapat dibagi menjadi radang akut dan radang kronis, ” tutur Alexander melalui webinar edukasi bertajuk Usus Buntu, Apakah Perlu Dioperasi.
Alexander menjelaskan, gejala pada radang usus buntu akut, diikuti rasa mual sampai muntah. Lalu panas tinggi di area perut. “Pada penderita radang kronis, seperti mirip sakit maag, nyeri perut kanan bawah. dapat dideteksi dengan timbul nyeri pada saat ditekan perut bawah sebelah kanan,” ungkap dr. Alexander yang kesehariannya bekerja di Siloam Hospital tersebut.
Menurutnya, cara terbaik mengatasi radang usus buntu akut dengan melakukan tindakan operasi medis dan cara terbaik penyembuhan dengan operasi. Selain itu diera teknologi modern saat ini, walaupun dengan tantangan terbesar ke pasien adalah biaya yang lebih besar karena penggunaan teknologi dan alat kesehatan. ‘’Minimal Invasive Surgery, LAPAROSCOPY banyak dilakukan karena memiliki ” nilai tambah,” imbuhnya. dna