JatimTerkini.com
JatimNasionalSurabaya

UINSA, UIN Maliki Malang dan PTKIS Se Jatim Gelar Doa untuk Korban Tragedi Kanjuruhan

doa dan tahlil bersama secara daring, Jumat malam untuk korban Tragedi Kanjuruhan.

Surabaya – Tragedi Kanjuruhan Malang 1 Oktober 2022 lalu memantik semua pihak, tak terkecuali civitas akademika Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang serta Perguruan Tinggi Keislaman Swasta (PTKIS) Se Jatim untuk menggelar doa dan tahlil bersama secara daring, Jumat malam untuk korban Tragedi Kanjuruhan.

“Kegiatan doa dan tahlil ini juga diikuti oleh seluruh pimpinan dan sivitas akademika Perguruan Tinggi Keislaman Swasta di lingkungan Kopertais Wilayah IV,” kata Rektor UINSA Surabaya, Prof. Akh. Muzakki, Jumat (7/10/2022).

Acara ini merupakan wujud solidaritas PTKI se-Jawa Timur terhadap korban dan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan Malang.  Wakil Rektor III UINSA Surabaya Prof Ahmad Zainul Hamdi membuka sambutan, dan dilanjutkan oleh dua rektor, yakni Rektor UIN Maliki Malang Prof M Zainuddin dan Rektor UINSA Surabaya Prof Akh. Muzakki.

Pada kesempatan sama, Prof. Muzakki dan Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malam, Prof. Dr. M. Zainuddin, MA, menekankan makna persaudaraan dan pentingnya solidaritas kepada saudara sebangsa dalam menanggung kedukaan.

Acara yang diikuti oleh ratusan civitas akademika ini dilakukan secara daring dan dimulai pukul 19.30. Acara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan doa tahlil yang dipimpin oleh Dr. KH. M. Isyroqun Najah, M.Ag., Wakil Rektor IV UIN Maliki Malang.

Acara tahlil ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Dr. KH. Abdul Aziz, M.Ag., Rektor Universitas Zainul Hasan Genggong Kraksaan Probolinggo, yang juga Ketua Forum Pimpinan PTKIS se-Jawa Timur.

Dalam acara ini juga dibacakan pernyataan sikap oleh ketiga rektor tersebut secara bergantian.

Pernyataan sikap atas tragedi Kanjuruhan dari UIN Sunan Ampel Surabaya, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, PTKIS Kopertais Wilayah IV Surabaya, yakni pertama Tragedi Kanjuruhan (1 Oktober 2022) bukan hanya tragedi sepak bola, tapi juga tragedi kemanusiaan.

Kedua, Tragedi Kanjuruhan dengan korban jiwa sebanyak 125 orang, 406 orang luka ringan, 30 orang luka sedang, dan 29 orang luka ringan (berdasarkan keterangan Kadiv Humas Polri per 4 Oktober 2022) adalah tragedi yang mengoyak nilai-nilai kemanusiaan kita semua.

Berikutnya, tidak ada satu even sepak bola yang memakan korban dengan jumlah yang begitu fantastis sepanjang sejarah sepak bola tanah air, bahkan dunia.

Sekalipun demikian, tragedi dan kesedihan ini tidak akan melemahkan dan memecah belah kita sebagai bangsa. Sepak bola adalah olahraga yang selama ini telah berhasil menyatukan kita sebagai bangsa di tengah dorongan segelintir orang yang hendak memecah belah dengan isu-isu agama, ras, suku, dan golongan.

“Ada saat-saat berhadapan antara satu dengan yang lain untuk memperoleh kemenangan. Namun, semangat persatuan kita sebagai bangsa pada akhirnya memanggil untuk bergandengan tangan saling menguatkan di saat saudara-saudara sebangsa kita sedang dirundung duka dan kemalangan dalam tragedi tersebut,” ucapnya.

Pihaknya juga menyampaikan duka cita mendalam kepada korban dan keluarganya, baik yang meninggal  maupun luka-luka. Kemudian, menyerukan kepada semua pihak untuk memperkuat solidaritas dan memberi dukungan dan bantuan terhadap korban dan keluarga korban.

Lalu, menyerukan kepada pihak-pihak tertentu untuk qtidak memanfaatkan tragedi ini demi kepentingan sempit dan sesaat bagi kelompok tertentu, serta meminta pihak-pihak terkait memperbaiki manajemen sepak bola secara profesional dengan menempatkan sepak bola sebagai bagian dari komitmen membangun persatuan dan martabat bangsa.

Kemudian, memberi kepercayaan dan dukungan kepada Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) untuk mengusut tuntas tragedi kemanusiaan ini dan mengambil langkah-langkah yang cepat dan tepat dalam rangka tegaknya kebenaran dan keadilan bagi semua pihak.

Related posts

Gerindra ngotot minta jatah kursi Cawagub, PAN pasrahkan ke Khofifah

Rudy

Berkas Perkara Ferdy Lengkap, Mahfud Apresiasi Kerja Keras dan Profesionalitas Polri – Kejagung

Redaksi Mojokerto

Ketua MUI Kabupaten Pasuruan Beri Apresiasi Penanganan Kasus Narkoba Oleh Polres Pasuruan