JATIMTERKINI.COM: Kejaksaan Agung (Kejagung) akhirnya buka suara terkait operasi tangkap tangan (OTT) KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) yang menyeret Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Bondowoso dan Kasi Pidsus. Kejagung menyebut tertangkapnya kedua oknum aparat hukum itu sebagai upaya bersih-bersih ‘jaksa nakal’ di lingkungan Adyaksa.
Kapuspenkum Kejagung, Ketut Sumedana, mengatakan bahwa Kejagung mendukung penegakan hukum yang dilakukan oleh KPK. Terlebih lagi, berkaitan dengan oknum kejaksaan.
“Sejak awal Pak Jaksa Agung menyampaikan siapapun aparatur kejaksaan yang menyalahgunakan kewenangan, melakukan tindakan tercela, apalagi mencederai rasa keadilan di masyarakat kita akan melakukan tindakan yang tegas bila mana perlu kita pidanakan,” tegas dia dalam jumpa pers di Kejagung, Jakarta Selatan.
Dikatakan Ketut, upaya tersebut sekaligus bersih-bersih internal kejaksaan dari oknum nakal. Karena itu, dia lantas mengimbau masyarakat tak segan melapor jika ada anggota kejaksaan yang melanggar hukum.
“Kita sikat habis, dalam rangka melakukan bersih-bersih internal kejaksaan. Ketika ada orang lain terlibat melakukan upaya bersih-bersih kami sangat berterima kasih dan mengharapkan hal tersebut,” tandas Ketut.
“Termasuk teman-teman media dan masyarakat, jika ada menemukan perbuatan tercela, penyalahgunaan kewenangan yang mencederai rasa keadilan di masyarakat silakan dilaporkan segera,” imbaunya
Lebih lanjut Ketut mengatakan, pesan Jaksa Agung ST Burhanuddin, bahwa kejaksaan tidak membutuhkan jaksa yang tidak bermoral.
“Kita butuh jaksa yang cerdas, berintegritas. Ini akan menjadi hukum alam, kita akan memperoleh jaksa-jaksa yang terbaik, ke depannya, punya integritas, dedikasi tinggi, loyalitas tinggi dan Kejaksaan akan menjadi semakin baik ke depannya. Itu harapan dari pimpinan kami Jaksa Agung,” paparnya.
Diketahui, KPK melakukan OTT di Bondowoso, Jawa Timur. Sebanyak dua jaksa yang terjaring OTT terkait kasus yang tengah diusut Kejari Bondowoso. (Rudi)