JatimTerkini.com
Headline JTPolitikSurabaya

Praktisi Media : Jelang Pemilu 2024, Media Harus Berpihak Pada Masyarakat dan Kepentingan Publik

Sosialisasi Pengawasan Partisipatif dengan media, pemantau pemilu, dan organisasi kepemudaan pada pemilu serentak 2024 yang digelar Bawaslu Kota Surabaya di Hotel Garden Palace
Sosialisasi Pengawasan Partisipatif dengan media, pemantau pemilu, dan organisasi kepemudaan pada pemilu serentak 2024 yang digelar Bawaslu Kota Surabaya di Hotel Garden Palace

Surabaya – Praktisi media, Eko Pamuji, menilai media massa memiliki peran penting dalam menyukseskan Pemilu 2024 mendatang.

Hal ini disampaikannya dalam sosialisasi pengawasan partisipatif dengan media, pemantau pemilu, dan organisasi kepemudaan pada pemilu serentak 2024 yang digelar Bawaslu Kota Surabaya di Hotel Garden Palace, Kamis (17/11/2022).

“Media harus berpihak kepada masyarakat. Orientasi media adalah kepentingan publik. Wartawan harus bisa menjadi penyejuk dalam pemilu dengan menulis berita sesuai dengan kaidah jurnalistik. Jadi, dalam kaitan pemilu, wartawan tetap berjalan dengan kode etik jurnalistik” Ujar Eko.

Dalam perspektif Eko, peranan media saat dalam pemilu serentak 2024 sudah seharusnya mengedepankan kaidah-kaidah jurnalistik dan tidak ada kepentingan atau keberpihakan pada salah satu partai politik (parpol).

Sejumlah awak media dan organisasi kepemudaan yang hadir di gelaran sosialisasi pengawasan

Eko juga menyampaikan, media terdiri atas media pers dan non pers. Media Pers menghasilkan produk jurnalistik atau pemberitaan dan sepenuhnya terikat dengan etika jurnalistik. Sedangkan yang non pers yakni media sosial, menghasilkan produk informasi/non pemberitaan yang belum tentu sesuai dengan etika junalistik.

“Nah, ketika ada wartawan atau media yang berpihak dan tidak independen, lalu ada yang dirugikan, silakan dilaporkan ke dewan pers. Sedangkan media sosial tidak diatur oleh undang-undang pers. Kalau ada persoalan dengan medsos, larinya ke undang-undang ITE” tegas Sekretaris PWI Jawa Timur ini.

Sekadar diketahui, kegiatan sosialisasi yang digagas Bawaslu Kota Surabaya ini tidak hanya diikuti sejumlah awak media, namun juga tampak organisasi kepemudaan dan pemantau pemilu seperti Anshor, Banser, PMKRI, GMNI, GMKI, PMII, IPPNU, IPNU, Karang Taruna, KIPP, JPPR, Lira, IMM, BEM Unair dan BEM Unesa.

Sedangkan pembicara dalam sosialisasi tersebut selain dari praktisi media, juga hadir Masykurudin Hafidz, Staf Ahli Bawaslu RI.