JatimTerkini.com
EkbisHeadline JTNasionalTerkini

Pola historis, Bitcoin bakal meroket? Ini analisisnya

Nilai aset Bitcoin diprediksi bakal meroket jika sudah berada pada titik konsolidasinya. Foto: ilustrasi

JATIMTERKINI.COM: Bitcoin (BTC) diprediksi bakal menemui titik konsolidasinya. Meski kini BTC diperdagangkan pada kisaran harga US$67.000.

Sempat ada kekhawatiran awal tentang penjualan besar-besaran seputar periode halving. Namun, hal itu semakin berkurang. Dan memastikan jalan bagi pergerakan bullish yang potensial.

Dilaporkan oleh AMBCrypto, ETF Bitcoin telah mengalami arus masuk yang signifikan selama seminggu terakhir. Itu mencerminkan peningkatan permintaan yang nyata.

Lonjakan ini telah meredakan tekanan penjualan yang terlihat dalam beberapa minggu terakhir.

Namun, pertanyaan pentingnya adalah, dapatkah para bull mempertahankan momentum ini untuk mencapai terobosan?

Seorang analis kripto baru-baru ini menyoroti bahwa osilator rasio pasokan stablecoin (SSR) menunjukkan tanda-tanda bullish. Indikator teknikal ini mengevaluasi sentimen pasar stablecoin relatif terhadap Bitcoin dari waktu ke waktu.

SSR dihitung dengan membandingkan rasio saat ini dengan SMA 200 periode, lalu membagi nilai ini dengan deviasi standarnya selama periode yang sama untuk membuat Bollinger Bands (BB).

Pasokan stablecoin saat ini diplot di atas band-band ini, memberikan wawasan kepada para pedagang tentang sentimen pasar. Ketika SSR jatuh di bawah Bollinger Band yang lebih rendah, ini menunjukkan dominasi stablecoin yang rendah dan potensi sentimen bullish untuk Bitcoin.

Wawasan Teknikal dan Sentimen Pasar
Grafik yang menyertai postingan analis menunjukkan bagaimana pasar cenderung mundur ketika osilator SSR menjadi terlalu panas. Sebaliknya, ketika band-band yang lebih rendah dilanggar, ini biasanya menandakan peluang beli jangka panjang yang baik.

Meskipun berguna, osilator SSR tidaklah sempurna, dan setiap sinyal tidak menjamin pergerakan harga ke arah yang diharapkan.

Kini, rasio pasokan stablecoin berada di bawah SMA 200 periode tetapi di atas BB yang lebih rendah. Metrik ini jatuh di bawah band yang lebih rendah pada awal Mei, ketika harga Bitcoin turun menjadi US$56.000. Namun, harga segera rebound.

Osilator tetap berada dalam BB yang lebih rendah, menunjukkan kemungkinan kenaikan lebih lanjut. Terutama, SSR telah tren naik sejak Oktober 2023, dengan periode stagnasi atau penarikan seperti pada awal Januari dan pertengahan Mei.

Setelah penarikan Januari, harga BTC melonjak, menembus resistensi US$46.000 dengan mudah. Pola historis ini meningkatkan optimisme untuk reli serupa. Dalam 2-4 minggu ke depan, Bitcoin mungkin akan melampaui level resistensi US$73.000, yang berpotensi menandai terobosan signifikan.

Momentum bullish pada Bitcoin, ditambah dengan berkurangnya kekhawatiran tentang penjualan besar-besaran dan pembacaan osilator SSR yang positif, melukiskan gambaran yang menjanjikan untuk BTC. (Red)