JatimTerkini.com
Surabaya

PKK dan Dinkes Jatim Siap Atasi Dampak Pandemi Covid-19

Surabaya, JatimTerkini–Guna mengantisipasi dampak akibat penyebaran virus Covid-19, Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Timur menguatkan tiga program yaitu Penanganan stunting, Penanganan Covid-19 dan Penguatan perekonomian keluarga. Pernyataan ini disampaikan Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jatim, Arumi Bachsin saat menghadiri acara Forum Diskusi Ilmiah Bidang Kesehatan di Kantor Dinas Kesehatan Dinkes Jawa Timur.

Arumi mengatakan, untuk penguatan program tersebut, PKK telah bermitra dengan sejumlah dinas di lingkungan Pemprov Jatim. Menurutnya, dengan kerjasama yang baik antara PKK dan dinas atau SKPD, ketiga program tersebut dapat mudah terealisasi. ‘’Kita tidak mungkin bekerja sendiri diperlukan kordinasi dan kerjasama dengan banyak pihak,’’ teganya.

Sementara itu Dekan FKM UNair, Dr. Santi Martini menyatakan, dalam penanganan Covid-19, TP PKK Jatim melakukan beberapa kegiatan di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur yaitu  membagikan sekaligus mengedukasi fungsi penggunaan masker kepada masyarakat. Menurutnya, TP PKK Jatim telah melakukan pendampingan ibu hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK), sebagai upaya mencegah dan menurunkan stunting. ‘’Seorang ibu hamil KEK didampingi oleh 1 orang kader PKK di masing-masing desa/kelurahan. Mulai dari awal kehamilan hingga masa nifas. Supaya ibu hamil melahirkan bayi yang sehat dan tidak stunting,’’ terangnya.

Dikatakanya, untuk pendampingan pencegahan stunting oleh kader PKK mulai tahun 2019 hingga tahun 2021 telah menunjukkan hasil yang signifikan. Yang ditandai sebanyak 3.665 bayi lahir tidak BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) dan 3.547 bayi panjang badannya lebih dari 48 cm.

Selain itu, prevalensi stunting di Jawa Timur juga mengalami penurunan selama 3 tahun terakhir, di mana pada tahun 2019, prevalensi stunting berdasarkan data SSGBI sebesar 26,5 persen. Sedangkan pada tahun 2020 prediksi prevalensi stunting berdasarkan Lirbangkes Kemenkes RI sebesar 25,64% dan pada tahun 2021 prevalensi stunting berdasarkan data SSGBI sebesar 23,5%. dna