JatimTerkini.com
JatimNasionalSumenep

Peran Aktif Dikawasan ASEAN, PT PAL Indonesia Kedua Kalinya Ekspor Dua Kapal Perang ke Filipina

Penandatanganan Landing Dock Philippine oleh CEO PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod dengan FOIC Vice Admiral Toribio D Adaci. (Foto: Dok. PT PAL Indonesia)
Penandatanganan Landing Dock Philippine oleh CEO PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod dengan FOIC Vice Admiral Toribio D Adaci. (Foto: Dok. PT PAL Indonesia)

Surabaya – Sebagai industri perkapalan nasional, PT PAL untuk kedua kalinya mengekspor dua kapal perang ke angkatan laut Filipina sebagai Wujud Peran Aktif Indonesia Pada Keamanan Kawasan ASEAN. Dengan ditandai pemotongan baja pertama untuk atau first steel cutting sekaligus menjadi awal proses fabrikasi pada pembangunan kapal Landing Dock Philippines (LDP) di bengkel fabrikasi Divisi Kapal Niaga, Surabaya.

Dalam kesempatan itu, CEO PAL Kaharuddin Djenod bersama Flag Officer in Command (FOIC) Philippines Navy Toribio D Adaci juga melakukan penandatanganan siluet kapal LDP. Kerjasama ini menunjukkan peran sentralitas Indonesia pertahanan dan keamanan di ASEAN.

“Kerja sama kedua negara merupakan cerminan bagaimana kontribusi Indonesia dalam menjaga keamanan kawasan ASEAN, agar menjadi negara yang kuat, stabil, dan saling mendukung,” ujar Kaharuddin Djenod, dalam keterangan resminya. Kamis (9/8/2023).

LDP akan memiliki panjang keseluruhan 124 meter, dan displacement sebesar 7.200 ton serta mampu berlayar hingga 30 hari penuh. Pembangunannya proyeksikan mencapai 20,24 persen pada akhir Juli mendatang.

Kapal Landing Dock Philippines mengakomodasi kebutuhan Departemen Pertahanan Nasional Filipina, dengan sedikit perubahan pada platform kapal,” ulasnya.

Nantinya, kapal landing dock ini diharapkan mampu berlayar hingga sea state 6. Kaharuddin Djenod memaparkan hingga akhir Juli, perkembangan Landing Dock Philippines sudah mencapai 20,24 persen, lebih cepat dari target yang direncanakan.

“Begitu juga dengan Landing Dock Philippines yang kedua. Kami akan menjaga kemajuan positif ini,” imbuh Kaharuddin.

Mengusung 117 blocks pada tahapan produksinya, kapal Landing Dock Philippines ini akan memiliki sistership, yang dalam waktu dekat juga akan dilaksanakan tahapan yang sama.

Kontrak pembangunan dua unit kapal perang landing dock ini turut menunjukkan posisi dan peran vital Indonesia dalam stabilitas regional.

Kapasitas dan kapabilitas PT PAL Indonesia sebagai industri perkapalan nasional menunjukkan geliat positif di sektor ekonomi, salah satunya berupa eskalasi penyerapan tenaga kerja sekaligus pemenuhan kebutuhan material/equipment pada ekosistem pertahanan di tingkat nasional dalam memenuhi kebutuhan ekspor.

Menurut dia, kontribusi PT PAL Indonesia dalam meningkatkan kemampuan Angkatan Laut Filipina, mencerminkan transformasi berkelanjutan. Baik di tingkat nasional maupun kawasan ASEAN, agar dapat tercapai kawasan yang kuat, stabil, dan saling mendukung untuk mengamankan satu sama lain.

Sementara Flag Officer in Command Philippines Navy Toribio D Adaci mengatakan bahwa dua landing dock pertama yang dibangun dan diselesaikan oleh PT PAL Indonesia untuk Angkatan Laut Filipina ada di tahun 2016 dan 2017. Hal tersebut membuktikan kualitas dan fungsionalitas produk dan layanan yang sangat luar biasa.

“Kapal ini telah membuktikan nilainya dalam berbagai operasi militer dan non-militer, menunjukkan pentingnya peran angkatan laut kita. Serta sangat berperan dalam operasi keamanan dan non-keamanan kami di Filipina,” ujar Toribio D Adaci.

Toribio D Adaci kembali menegaskan pembelian dua landing dock kali ini akan sangat membantu bangsanya dalam melancarkan penjagaan keamanan.

“Selain itu, juga untuk membantu pelaksanaan bantuan kemanusiaan kami dalam penanggulangan bencana,” pungkasnya.