SURABAYA, Jatimterkini.com – Musyawarah Daerah Dewan Pimpinan provinsi (DPP) Perkumpulan Perusahaan Perlengkapan Jalan Indonesia (P3JI) Jawa Timur resmi digelar hari ini, Selasa (17/10/2023).
Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum DPN P3JI Annie Sri Cahyani, Ketua DPP P3JI Jatim Mega Mahendra dan Kepala Bidang Lalu Lintas Jalan Dinas Perhubungan Provinsi Jatim, Farid Susanto.
Dalam sambutannya, Farid mengatakan saat ini jumlah anggaran yang dimiliki pemerintah provinsi untuk pengadaan peralatan fasilitas jalan raya sangat minim, sehingga butuh inovasi yang dilakukan pengusaha demi menjamin keselamatan pengguna jalan raya.
“Inovasi harus dilakukan sehingga efektifitas perlengkapan jalan bisa maksimal. Kita bisa mencontoh produk luar dan kita buat disini karena dalam dunia inovasi ada yang namanya metode amati tiru dan modifikasi,” ujar Farid.
Hal ini harus dilakukan mengingat terbatasnya anggaran yang ada sehingga harga bisa dijangkau. Apalagi menjelang 2024, tentunya butuh perhatian sehingga keselamatan tidak bisa ditawar.
“Misal Gubernur ingin menertibkan Over Dimension/Overloading atau odol yang masih saja ditemui di jalan raya. Paling tidak ini bisa ditangkap P3JI apa kira-kira yang bisa diaplikasikan,” katanya.
Dengan terpilihnya Ketua baru ini ia berhatap tercipta kondisi sinergi kesejahteraan untuk transportasi berkeselamatan. Karena sejauh ini jumlah kecelakaan di Jatim masih besar, menyusul usainya pandemi covid-19 dan kembalinya aktifitas masyarakat seperti sebelumnya. Data Polda Jatim menunjukkan jumlah orang meninggal akibat kecelakaan di Jatim mencapai 14 orang hingga 15 orang per hari.
Sementara itu, Ketua P3JI Jatim periode 2023-2028 terpilih, Mega Mahendra mengatakan siap bersinergi dengan pemprov Jatim guna meningkatkan tingkat keselamatan pengguna jalan di Jawa Timur.
“Inovasi sebenarnya sudah mulai dilakukan, tetapi kadang kami sebagai pengusaha dengan dinas terkait saling tunggu menunggu, Dan kadang karena minimnya anggaran, pilihan akhirnya adalah menggunakan yang sudah ada. padahal inovasi teknologi ini sudah banyak di jalankan di negara luar,” kata Mega yang saat ini juga me jabat sebagai Wakil Ketua Bidang Sinergi BUMD dan BUMN Kadin Surabaya tersebut.
Diakui Mega, inovasi menjadi sangat penting untuk menyiasati keterbatasan anggaran. Terlebih dengan banyaknya gempuran produk impor, khususnya dari China. Meski demikian, ia mengatakan tingkat TKDN dalam pengadaan peralatan fasilitas jalan sudah mencapai sekitar 60% dari target sebesar 43,3% di tahun 2020 dan 50% di 2030.
“Memang ada sejumlah peralatan yang kita harus impor karena tidak diproduksi di dalam negeri seperti stiker reflective ataupun batery cell lampu tapi kami berupaya, jika memang bahan baku harus diimpor, maka bahan baku itu akan kami olah dan kami rangkai disini sehingga ada nilai tambahnya, tidak serta Merta impor barang jadi,” ujar Mega.
Ia menegaskan, P3JI Jatim akan selalu memberikan kontribusi dan masukan kepada pemerintah untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas perlengkapan keselamatan infrastruktur jalan raya agar terciptanya keselamatan dan kenyamanan masyarakat.
Di sisi lain, sebagai Ketua terpilih, Mega juga akan melakukan penguatan terhadap internal anggota P3JI Jatim. “Kita orbitkan pengusaha Jatim dan angkat potensi dan usaha Jatim. Harapannya, P3JI akan terus menjadi mitra sitrategis pemerintah baik pusat maupun daerah untuk kemajuan bersama,” tukasnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum DPN P3JI Annie Sri Cahyani berpesan agar kepengurusan yang baru membangun kesolidan dan tetap tegar melangkah menjadi organisasi profesi yang memiliki peran strategis dalam pembangunan di bidang perlengkapan jalan.
“Misi utamanya adalah mendukung perwujudan transportasi jalan yang berkeselamatan secara berkelanjutan,” kata Annie.(res)