Gresik, (jatimterkini.com) – Imbas dari tanah diuruk, para petani demo dengan jalan kaki ke pergudangan. Terdapat 3 orang yang merupakan perwakilan kelompok petani Desa Tenaru Kec. Driyorejo Gresik melakukan aksi menuju Kawasan Pergudangan DKP (Driyorejo Kencana Permai).
Aksi yang berlangsung di Driyorejo Gresik, Sabtu (18/9) ini merupakan bentuk protes kelompok petani Desa Tenaru atas dampak pengurukan lahan pergudangan yang berada di desanya. “Imbas dari pengurukan tersebut menyebabkan banyak masalah. Diantaranya banjir dan tanah urukan menjalar ke lahan-lahan pertanian,” kata Muhammad Sutek Koordinator Kelompok Petani Desa Tenaru.
Sutek, menjelaskan, setelah pengurukan tersebut menyebabkan dampak seperti lahan petani terancam tidak bisa ditanami. Ini terjadi karena pada tiga hari lalu turun hujan lebat. Sehingga tanah urukan meluber.
Atas peristiwa ini warga telah mengirimkan surat ke pihak DKP untuk membahas potensi kerusakan lahan akibat banjir dan longsor. Mengingat bila musim hujan tiba dimungkinkan terjadi kondisi lebih parah lagi. Namun surat itu belum mendapat tanggapan dari pihak pengelola pergudangan.
Sementara itu, Ruli Mustika Adya SH, kuasa hukum kelompok petani menyatakan bahwa aksi jalan kaki ini adalah bentuk protes dari kelompok petani yang dirugikan atas kegiatan pengurukan pihak PT DKP.
Pihaknya akan menempuh jalur hukum dan melakukan gugatan jika tidak ada penyelesaian di luar pengadilan. Mengingat sebagian warga di Desa Tenaru masih menggantungkan mata pencahariannya pada lahan pertanian. (samudra)