JatimTerkini.com
GresikHeadline JTJatimTerkini

Ditentang sebagian warga, tasyakuran sedekah bumi Dusun Bendil berjalan lancar

Sesepuh Dusun Bendil, Kepatihan, Eko Nyoman Hermanto, saat membagikan potongan tumpeng ke salah seorang tokoh masyarakat. Foto: ist

JATIMTERKINI.COM: Meski sempat ditentang oleh sebagian warga, tasyakuran sedekah bumi Dusun Bendil, Kepatihan, Kabupaten Gresik berjalan lancar. Acara rutin setiap tahun yang dihadiri para warga itu digelar cukup meriah, meskipun sederhana pada Minggu (22/10/2023).

Salah seorang tokoh masyarakat Dusun Bendil, Eko Nyoman Hermanto mengatakan, bahwa acara tasyafakuran di Dusun Bendil, Kepatihan, digelar secara rutin setiap tahun. Bahkan, sedekah bumi ini sudah kali ketujuh dalam digelar bersama warga.

Mantan Ketua RW, yang juga sesepuh warga setempat menjelaskan, bahwa sedekah bumi merupakan adat dan budaya warga sekitar. Hal itu dilakukan sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan, juga sebagai ajang silaturahim dan menjalin kerukunan antar warga.

Pria yang akrab dipanggil Herman menyebut, jika melestarikan budaya bangsa adalah hak warga negara. Bahkan, kata dia, hal itu juga dilindungi oleh undang-undang. “Pada acara sedekah bumi tahun 2022 lalu justru Pak RW yang memimpin doa,” tutur Herman.

Kali ini, meskipun sempat mendapat pertentangan oleh sebagian warga, dia mengaku, tidak mempermasalahkan. Sehingga, acara tasyakuran itu pun tetap digelar bersama warga lain yang cinta akan budaya bangsa. “Sebenarnya rencananya dengan lokasi Gapura makam. Dan tahun kemarin berjalan lancar, tapi kenapa sekarang ada sebagian orang yang menghambat. Sedekah bumi ini tidak dilarang oleh negara. Ini ada apa, apa karena berbarengan akan dilakukan pemilihan Ketua RW?” tanya Herman.

Meski tak semeriah tahun sebelumnya, Herman mengaku sangat bersyukur kegiatan budaya warga tetap dilakukan. “Kami berharap tidak terjadi pecah belah. Kita menghormati, tidak datang tidak apa-apa, tapi warga jangan terprovokasi oleh segelintir oknum,” papar Herman, didampingi Mataji, tokoh masyarakat setempat. (rudi)