JatimTerkini.com
JatimMojokerto

Terpilih Menjadi Kota Percontohan Dalam Bidang Pelayanan Kesehatan, Ini Yang Dilakukan Ning Ita!

jatimterkini.com Kota Mojokerto – Kota Mojokerto terpilih menjadi Kota percontohan dalam bidang pelayanan kesehatan karena dinilai memiliki bayak program digitalisasi dan inovasi dalam bidang layanan kesehatan.

Hal tersebut di ungkapkan langsung oleh Staf Ahli Kemenkes RI Setiaji yang bersama rombongan pada saat kunjungan monitoring integrasi SATUSEHAT Kemenkes RI.

Setelah terpilih menjadi kota percontohan dalam pelayanan kesehatan, Walikota Mojokerto melakukan paparan terkait Aplikasi Gayatri dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pembuatan Road Map SATUSEHAT yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). Kamis (13/04).

“Sejak awal, saya memang konsisten terkait satu data. Sehingga sejak tahun 2019, saya menginisiasi Gayatri ini untuk mengawali upaya satu data Kota Mojokerto di bidang kesehatan.” Ungkap Wali kota Ning Ita.

Sementara itu, SATUSEHAT sendiri merupakansalah satu upaya Kemenkes untuk mengintegrasikan data rekam medis pasien di fasilitas kesehatan ke dalam satu platform Indonesia Health Services. Prinsip kerja Gayatri dinilai dapat menjadi percontohan dalam meningkatkan performa program digitalisasi yang tengah digarap Kemenkes.

Didalam aplikasi Gayatri sendiri memiliki banyak fitur Diantaranya yaitu Verivali, PSN, Prameswaei, Invemtori, SIMRS, TTD (Tablet Tambah Darah), Cek antrian per-faskes dam per-poli, Simkes, Vaksomasi Covid-19, dan masih banyak lagi.

Berbagai fitur tersebut tidak akan berjalan baik dan tepat sasaran tanpa adanya kolaborasi dari berbagai pihak. Selain tentunya Dinkes P2KB, terdapat BPJS serta OPD lain seperti Bappedalitbang, Dispendukcapil, Diskominfo, dan masing-masing rumah sakit dan faskes yang tersebar di Kota Mojokerto.

“Fokus peningkatan derajat kesehatan ini menjadi poin penting yang harus diikhtiarkan semua pihak. Terbukti, dengan porsi penganggaran bidang kesehatan menjadi yang tertinggi, hingga di atas 20 persen. Ini melebihi mandatory spending yang ada,” Pungkas Ning Ita . (MK/HB)