JatimTerkini.com
Headline JTJakartaPolitikTerkini

Tak tuntaskan kasus pelanggaran HAM, keluarga korban kecewa dengan Jokowi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Ketum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Foto: ist

JATIMTERKINI.COM: Lantaran tak menuntaskan kasus pelanggaran HAM masa lalu, keluarga korban penghilangan paksa mengaku kecewa dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Bahkan, mereka menyebut bahwa Jokowi sudah bersekutu dengan terduga pelaku penculikan, yaitu calon presiden nomor urut 2, sekaligus Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto

“Tentu kami sangat kecewa atas apa yang selama ini dijanjikan oleh Presiden Jokowi. Bahkan sebelum dia menjadi Presiden, dia ingin juga menuntaskan pelanggaran HAM masa lalu khususnya untuk kasus penghilangan paksa,” tegas adik Wiji Thukul, Wahyu Susilo, dalam konferensi pers di Cikini, Jakarta Pusat, dilansir CNN.

Menurut Wahyu, Jokowi malah mengubah janji dan kontrak politik demi melanggengkan kekuasaannya. Kata dia, Jokowi tak pernah menghiraukan aksi Kamisan yang tiap minggu digelar keluarga korban di depan istana.

“Alih-alih memenuhi hak korban, dia ternyata malah bersekutu dengan pelaku. Indikator yang paling adalah bahwa dia sama sekali tidak menggubris ratusan kali aksi Kamisan yang dilakukan oleh keluarga korban,” kata Wahyu.

Dikatakan Wahyu, pernyataan Prabowo yang menyebut kasus pelanggaran HAM masa lalu jadi isu musiman sangat menyakiti perasaan keluarga korban. Padahal, kata dia lagi, isu itu justru mengganggu Prabowo dan orang-orang di sekitarnya karena jadi utang mereka.

“Pernyataan dari kubu Prabowo yang menyatakan bahwa isu penculikan, isu pelanggaran HAM masa lalu adalah isu musiman itu tentu sangat melecehkan. Sangat menyakiti keluarga korban dan itu menunjukkan kebengisan yang mereka pelihara,” jelasnya.

Kini, lanjut Wahyu, keluarga korban penghilangan paksa akan terus mengejar dan menagih utang tersebut. Menurutnya, Prabowo secara tak langsung telah mengakui bahwa kasus penghilangan paksa di era Soeharto merupakan tanggung jawabnya.

“Dalam debat pertama kemarin secara implisit Prabowo mengakui kasus penculikan itu adalah tanggung jawabnya dengan mengatakan bahwa korban-korban yang saya culik seperti Budiman Sudjatmiko sudah merapat ke saya,” tandasnya.

“Itu artinya Prabowo sebenarnya memang terlibat di dalam itu. Dan secara formal sudah ada putusan dari dewan kehormatan perwira,” paparnya.

Wahyu menyatakan, saat ini keluarga korban tak mau lagi kena tipu dua pasangan capres-cawapres lainnya yang berjanji menyelesaikan kasus pelanggaran HAM masa lalu

Keluarga korban penghilangan paksa ingin dua kandidat capres cawapres tersebut menandatangani kontrak politik dengan keluarga korban.

“Tentu saya bersepakat bahwa kita harus mendesak mereka untuk mengkonkretkan janji itu dalam kontrak politik dengan keluarga korban. Ini pelajaran yang kami petik dari prank yang dilakukan Jokowi di masa lalu dan kita akan terus tuntut itu,” tambahnya. (rud)