JatimTerkini.com
Headline JTJatimSidoarjoTerkini

Sosialisasi LMS, Mafindo Sidoarjo Buka Pembelajaran Berpikir Kritis

Sosialisasi penggunaan Learning Management System (LMS) Cek Fakta bagi guru. Foto: ist

Sidoarjo-JATIMTERKINI.COM: Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Wilayah Sidoarjo bekerjasama dengan Komunitas Belajar Angonponik menggelar sosialisasi penggunaan Learning Management System (LMS) Cek Fakta bagi guru TIK se-Kabupaten Sidoarjo.

Dalam kegiatan yang berlangsung di SMPK St. Yusup Tropodo, 30 (tiga puluh) guru dari beberapa sekolah swasta di Sidoarjo mengikuti pelatihan dan diskusi tentang pentingnya literasi media dan kemampuan memverifikasi informasi.

Inayah Sri Wardhani, Koordinator Mafindo Sidoarjo menjelaskan bahwa sosialisasi ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kemampuan guru dalam mengajarkan keterampilan berpikir kritis kepada siswa, terutama dalam konteks dunia yang dipenuhi informasi yang belum tentu benar.

“Guru sebagai agen perubahan memiliki peran penting dalam membentuk generasi yang cerdas dan paham tentang cara memeriksa kebenaran informasi. Dengan memanfaatkan LMS, kami ingin memberikan pelatihan yang tidak hanya membekali guru dengan teknologi, tetapi juga membentuk pola pikir kritis dalam menganalisis dan menyaring informasi,” ujar Dimas Fadhila, Kepala Sekolah LMS Cek Fakta Mafindo.

Para peserta diajak untuk mengenal berbagai fitur dalam LMS yang dapat digunakan untuk mengajarkan teknik-teknik memeriksa fakta, seperti menggunakan sumber yang dapat dipercaya, mengenali hoaks, serta menerapkan metode analisis yang tepat dalam menyikapi informasi yang beredar di masyarakat. LMS tersebut juga menyediakan modul ajar yang bisa diterapkan untuk belajar mandiri.

Sosialisasi ini juga menghadirkan berbagai simulasi dan studi kasus di mana para guru diajak untuk menganalisis informasi yang sering beredar di media sosial dan mencari cara yang tepat untuk memverifikasi kebenarannya.

Menurut Dimas Bagus, salah satu peserta, pelatihan ini sangat bermanfaat untuk memperkaya metode pengajaran di kelas.

“Sebagai guru, kami tidak hanya mengajarkan pengetahuan, tetapi juga bagaimana siswa dapat berpikir kritis dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum tentu benar,” paparnya.

Dengan adanya sosialisasi ini, Mafindo Sidoarjo berharap agar para guru bisa lebih memanfaatkan teknologi, termasuk LMS, dalam mengajarkan keterampilan penting seperti literasi media dan berpikir kritis, sehingga dapat menciptakan generasi yang lebih cerdas dan bijak dalam menggunakan informasi di era digital. (Rud)