JatimTerkini.com
Surabaya

Pelaksana Proyek Apatis,  Dampak Proyek Box Culvert Disinyalir Timbulkan Korban Laka

Proyek Precast Box Culvert di Manukan Kulon

Surabaya – Proyek pembangunan  saluran air, gorong-gorong atau box culvert yang hampir dikerjakan disejumlah kawasan di Surabaya mulai menuai protes warga yang terdampak akibat proyek
precast tersebut. Salah satunya proyek Precast dikawasan Manukan Kulon Tandes.

Idrus salah satu tokoh masyarakat yang juga warga memprotes, kalau kontraktor atau pelaksana proyek tidak memikirkan dari sisi keamanan jalur atau arus yang dilalui para pengendara yang melintas karena sangat rentan menimbulkan korban dan kecelakaan.

“Kedua, pelaksana ini tidak ada itikad untuk saling membangun komunikasi dan koordinasi terkait proyek yang dikerjakan, untuk apa? Ya warga ini bisa membantu jalurnya agar orang yang melintas tidak jadi korban terperosok atau saling tertabrak. Lha kalau ada korban siapa yang bertanggungjawab. Apalagi kawasan pasar sore Manukan Kulon ini ramai orang belanja?” Ujarnya, Selasa (27/9/2022).

Tak hanya sisi keamanan jalur lalu lintas sambung Idrus, proyek precast box culvert yang menelan anggaran APBD Surabaya yang mencapai Miliaran ini tak jarang dibiarkan begitu saja. Tak hanya material box culvert tapi alat-alat berat pun kadang dibiarkan mangkrak berhenti tanpa penataan yang kurang tepat diarea publik.

Alat berat proyek box culvertl

“Kami menyesalkan dan menyayangkan sikap arogan pelaksana proyek ini seharusnya melakukan upaya-upaya kebersamaan dalam menciptakan kenyamanan dengan masyarakat yang terdampak proyek. Kami tidak minta apa-apa. Ini wilayah kami, ini tempat kami jika ada apa-apa kan kita bisa saling membantu, menjaga agar tidak ada korban apalagi kawasan proyek adalah area publik yakni pasar sore” tegasnya.

Menurutnya, jalur yang dilalui proyek Precast Box Culvert kerapkali nyaris menelan korban jiwa baik pengendara atau warga yang hendak melintasi.

“Wes dalane rentan ambruk, garis pengamane juga asal-asalan, kalau dilalui motor atau mobil yang berpapasan tidak ada yang mengalah, pasti terjatuh terperosok. Karena sebagian jalan tidak rata, debunya juga menganggu para pengedara. Belum lagi kalau ada yang belanja tergesa-gesa bisa nyungsep karena tanah galiannya” pungkasnya.