JatimTerkini.com
Trenggalek

Pakai Boneka Tangan Alex dan Lili, Polantas Edukasi Anak Usia Dini Tentang Tertib Lalin

Polres Trenggalek – Kreativitas Polantas Trenggalek dalam mengedukasi anak-anak seperti tak ada habisnya. Ada saja yang dilakukan untuk memberikan pembelajaran yang menyenangkan khususnya bagi anak-anak TK/Paud tentang kelaluintasan.

Baru-baru ini, Satlantas Polres Trenggalek menggelar Polisi Sahabat Anak atau yang lebih dikenal dengan sebutan Polsanak di Mapolres Trenggalek. anak-anak yang merupakan pelajar TK dan Paud Kemala Bhayangkari Trenggalek ini di ajak bekeliling Mapolres sekaligus dikenalkan dengan seluk beluk profesi kepolisian. Rabu, (28/2).

Uniknya, disatu sesi para petugas dari unit Kamsel Satlantas ini memanfaatkan bonek tangan yang diberi nama alex dan lili sebagai media pembelajaran. Dialog yang terbangun antar dua tokoh boneka ini yang dibalut dengan cerita menjadi tontonan menarik bagi anak-anak.

Kapolres Trenggalek AKBP Gathut Bowo Supriyono, S.H., S.I.K., M.Si. melalui Kasatlantas AKP Mulyani, S.E., M.Si. menuturkan, skenario cerita yang akan disampaikan sudah disapkan sebelumnya termasuk perangkat tambahan seperti replika rambu-rambu maupun yang lain.

“Kita sesuaikan dengan usia tumbuh kembang anak. Kita berikan metode pembelajaran dibungkus dengan cerita berdasarkan kehidupan nyata sehari-hari sehingga lebih menyenangkan dan pesan yang kita sampaikan juga mudah diterima.” Ujarnya.

Antusiasme anak-anak pun terbilang cukup tinggi. Hal ini bisa dilihat dari interaksi yang terbangun antara tokoh boneka Alex dan Lili dengan para peserta. Anak-anak terlihat sangat aktif menjawab berbagai pertanyaan atau kuis seputar lalu lintas.

Pihaknya menambahkan, disiplin dan tertib berlalu lintas harus dikenalkan sejak usia dini. Bagaimanapun, anak-anak ini adalah generasi penerus bangsa yang sudah selayaknya dilindungi, dibimbing dan didampingi agar menjadi generasi masa depan yang hebat dan cerdas.

“Dengan langkah kecil ini kami berharap kedepan mereka bisa menjadi generasi yang siap menyongsong Indonesia emas 2045 nanti. Tidak hanya mampu bersaing tetapi juga patuh dan taat aturan khususnya lalu lintas. Karena tertib berlalu lintas tidak sekadar budaya yang baik tetapi juga salah satu indikator peradaban.” Pungkasnya.