JatimTerkini.com
GresikHeadline JTJatimTerkini

Lenyapnya “Desa Matamu” di Gresik (1): Kerap jadi pemicu konflik

Kehidupan warga Desa Matamu dengan bertani. Foto: ilustrasi

JATIMTERKINI.COM: Ada satu wilayah yang kini lenyap dari peta Kabupaten Gresik. Yaitu, Desa Matamu, yang terletak di Kecamatan Kedamean.

Nama desa ini memang cukup unik. Tapi, puluhan tahun lalu, desa ini cukup dikenal oleh masyarakat.

Apalagi, letak geografis desa ini juga cukup strategis. Yang tak jauh dari perbatasan Krian Sidoarjo hingga Surabaya.

Rata-rata mata pencaharian penduduk setempat saat itu adalah bertani. Karena wilayah mereka yang sangat subur, dengan lekuk-lekuk perbukitan yang membentang luas.

Sehingga, hasil panen masyarakat setempat pun cukup melimpah. Mulai dari padi, sayur mayur, buah-buahan hingga polo pendem (ubi-ubian dan kacang).

Namun Desa Matamu yang kala itu cukup akrab di telinga masyarakat sekitar, kerapkali tak membawa berkah. Terlebih lagi, bagi para pendatang.

Bahkan, nama desa yang unik itu seringkali jadi pemicu konflik antara warga desa dengan para pendatang, yang mengunjungi desa tersebut.

Karena penyebutan desa itu, para pendatang kerap tersinggung. Karena penyebutan “Matamu” mempunyai konotasi yang negatif. Seolah-olah mengandung unsur umpatan bagi orang lain yang menanyakan desa tersebut kepada warga setempat.

Akibat seringkali jadi pemicu konflik lantaran salah paham, Desa Matamu akhirnya dihapus oleh warga setempat. Penghapusan nama desa itu dengan alasan keamanan, sehingga tidak akan lagi menjadi pemicu konflik. “Ya, desa ini dulunya bernama Desa Matamu. Tapi sekarang sudah tidak ada” tutur warga setempat.(Rudi/Bersambung)