JatimTerkini.com
Headline JTJatimOlahragaTerkini

Kongres PSSI Jatim 2024 targetkan peningkatan kualitas sepak bola

Ketua Asprov Ahmad Riyadh saat Kongres Tahunan Asprov PSSI Jatim 2024 di Hotel Sheraton Surabaya. Foto: ist

JATIMTERKINI.COM: Peningkatan kualitas sepak bola di Indonesia, khususnya Jawa Timur, menjadi target dan program utama Kongres Tahunan Asprov PSSI Jatim 2024. Dengan diikuti 52 klub dan 37 Askab/Askot, Kongres PSSI Jatim ini digelar di Hotel Sheraton, Surabaya, Rabu (17/7/2024).

Menurut Ketua Asprov PSSI Jatim, Ahmad Riyadh, meskipun semua program sudah terlaksana, namun ada satu program yang harus segera dilaksanakan. Yaitu, Workshop Askab/Askot maupun klub.

“Untuk program kerja sudah terlaksana, mulai dari grass root, kelompok umur 13-14-15 hingga Liga 3, cuma satu yang belum, dan ini sangat penting, yaitu Workshop. Dan setelah Kongres ini bisa kita prioritaskan,” ujar Riyadh.

Pasalnya, menurut Riyadh, profesionalisme dalam pengelolaan sepak bola Askab dan Askot akan melahirkan pemain yang handal, dan tentunya berkontribusi kepada sepak bola Tanah Air. “Karena profesionalisme sangat penting,” tandasnya.

Selain itu, kata Riyadh, Asprov PSSI Jatim merupakan satu-satunya Asprov di Indonesia yang sudah membentuk Asosiasi Pelatih. “Jumlahnya 680 anggota, yang akan menjadikan Silabus Kepelatihan yang kita sah-kan pada Kongres tahun lalu bisa dilaksanakan ya kurikulum sesuai,” jelas Riyadh.

Tidak hanya itu, lanjut Riyadh, jumlah wasit di Asprov Jatim juga terbanyak, yaitu 400 wasit yang siap ditugaskan.

Namun demikian, untuk pengembangan kualitas sepak bola dia tidak mau hanya berkutat di Jawa Timur saja. Saat ini, Asprov Jatim sudah melakukan komunikasi terhadap 6 Asprov lainnya. Termasuk Asprov Maluku dan Papua. “Jadi kita bisa saling tukar pelatih dengan daerah-daerah lain, begitu juga pemain. Memang persatuan dan kerja sama sangat penting, dan output-nya untuk Indonesia,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Riyadh juga berpesan kepada pimpinan daerah bahwa untuk meningkatkan kualitas sepak bola agar tidak membangun Stadion yang terlalu megah, melainkan lebih mengedepankan pembangunan tempat latihan. “Tapi bagaimana tempat latihan dan TC (training center) dibangun sebanyak-banyaknya,” tambahnya.

Sementara, dalam kesempatan tersebut Wakil Ketua Umum PSSI Ratu Thisa menyatakan, bahwa ada empat type anggota dalam PSSI. Pertama, anggota yang menurut. “Nah, untuk yang cuma menurut saja ini yang paling rendah,” kata Thisa.

Kedua, anggota yang suka mencontoh. Ketiga, anggota yang selalu menurut, mencontoh dan memberikan kritik. Keempat adalah anggota yang menurut, mencontoh, mengkritik dan memberikan solusi. “Untuk Asprov PSSI Jatim ini berada di urutan teratas, urutan keempat. Jadi tidak hanya diam, tapi mengkritik juga mengeluarkan program baru,” kata Thisa lagi.

Meski demikian, tambah Thisa, ada ketertinggalan yang harus dikejar oleh PSSI. Diantaranya, jika di luar negeri pertumbuhan pelatih hingga 80.000 tiap tahun, sementara di Indonesia hanya 6000 per tahun. “Saat ini sistemnya yang harus kita bongkar, dan saya minta ini di diskusikan oleh Asprov Jatim agar kita membuat suatu terobosan yang berbeda,” pesan Thisa.

Sedangkan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Ali Kuncoro mewakili Pj Gubernur Jawa Timur berharap, Kongres Asprov PSSI Jatim ini akan menghasikan gagasan dan ide-ide baru untuk sepak bola yang unggul, tidak hanya di kancah nasional, tetapi juga dunia. “Unggul tidak hanya di sepak bolanya, tetapi juga suporternya,” pungkasnya. (Rud)