JatimTerkini.com
JatimReligiSurabaya

Itikaf di Masjid Sunan Ampel Pada Bulan Ramadan. Penziarah Capai 10 ribuan Orang Setiap Harinya.

Pengunjung atau Penziarah jelang Maleman Ramadhan di Masjid Sunan Ampel Surabaya
Pengunjung atau Penziarah jelang Maleman Ramadhan di Masjid Sunan Ampel Surabaya

Surabaya – Kawasan Masjid Sunan Ampel di Surabaya menjadi salah satu destinasi wisata religi masyarakat. Khusus pada Ramadhan ini, pengunjung semakin membludak. Ribuan umat Islam dari berbagai pelosok negeri mengunjungi tempat suci tersebut.

Saat memasuki bulan Ramadhan, Masjid Agung Sunan Ampel menjadi salah satu kawasan yang paling dicari selama Ramadhan. Hal ini seperti di sampaikan Hidayat, petugas Informasi Masjid Agung Sunan Ampel.

Jika hari-hari biasa tempat tersebut dikunjungi sekitar 3 ribuan orang setiap hari, namun ketika pada Ramadhan,
jumlahnya bisa mencapai 10 ribuan atau lima kali lipat per harinya.

“Pengunjung akan semakin banyak pada saat ’maleman’ (malam tanggal 21, 23, 25, 27, 29 Ramadhan) dengan jumlah di atas 10 ribu orang, bahkan dapat mencapai 20 ribu orang” ujar Pria yang sudah 25 tahun mengabdi di Masjid Sunan Ampel ini.

Menurut Hidayat, pengunjung atau penziarah berasal dari berbagai berbagai tempat, mulai dari Jawa Timur maupun luar Pulau Jawa. Bahkan tidak sedikit pengunjung dari luar negeri.

Para Peziarah memanjatkan doa ‘ngalap berkah’ di makam Sunan Ampel atau Raden Rahmatullah

Dari sejarah, Masjid Ampel didirikan tahun 1421 M oleh Sunan Ampel atau Raden Rahmatullah dibantu sahabat karibnya Mbah Sholeh dan Mbah Sonhaji, serta santrinya. Masjid Agung Sunan Ampel dibangun sebagai tonggak syiar Islam serta merupakan pusat keislaman tertua di Kota Surabaya.

Masjid ini dibangun di atas sebidang tanah seluas 120 x 180 meter persegi di Desa Ampel (sekarang Kelurahan Ampel), Kecamatan Semampir Surabaya atau sekitar 2 km ke arah Timur Jembatan Merah.

Tidak disebut kapan selesainya pembangunan Masjid Ampel ini. Sunan Ampel juga mendirikan Pondok Pesantren Ampel. Sejak tahun 1972 Kawasan Masjid Agung Sunan Ampel telah ditetapkan menjadi tempat wisata religi oleh Pemkot Surabaya dan Masjid ini telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya menurut Surat Keputusan Wali Kota Surabaya tertanggal 26 September 1996.

Tanda penunjuk untuk Pengunjung atau Penziarah di Masjid dan makam Sunan Ampel

Di kompleks Masjid Sunan Ampel juga terlihat ada sejumlah peninggalan sejarah yang masih terjaga. Selain makam Sunan Ampel, ada juga saka guru atau tiang utama penyangga masjid dari kayu yang berukirkan bait-bait ajaran Islam dengan perpaduan budaya Jawa. Selain itu, masih ada juga beberapa gapura dan makam para murid Sunan Ampel.