JatimTerkini.com
EkbisHeadline JTJatimTerkini

Gandeng Universitas Hayam Wuruk Perbanas, Mafindo Sidoarjo Gelar Pelatihan AI Ready ASEAN

Koordinator Mafindo Sidoarjo, Inayah Sri Wardhani, menyampaikan pentingnya AI pada mahasiswa. Foto: Ist

Surabaya-JATIMTERKINI.COM: Berkolaborasi dengan Universitas Hayam Wuruk Perbanas Surabaya, Mafindo Sidoarjo menggelar pelatihan AI (Artificial Intelligence) Ready ASEAN secara offline, Jumat (31/10/2025).

AI Ready ASEAN merupakan kelanjutan dari kemitraan antara ASEAN Foundation dan Google.org. Tujuannya, untuk membekali masyarakat dengan keterampilan yang siap menghadapi masa depan AI yang sedang berkembang.

Bahkan, program ini dilaksanakan di 10 negara ASEAN. Dan, melalui kegiatan pelatihan ini untuk memberdayakan lebih dari 5.500.000 juta jiwa warga ASEAN tentang keterampilan AI.

Di Indonesia program AI Ready ASEAN bekerja sama dengan berbagai Learning Implementation Partner (LIP). Diantaranya, Mafindo, Ruang Guru, Kaizen, Coding Bee dan Bebras.

Pelatihan artificial intelligence untuk siswa atau mahasiswa, guru dan grang tua. Syllabus AI Ready ASEAN dirancang untuk membangun literasi dan kompetensi fundamental AI bagi empat audiens target, yaitu pemuda (youth), orang tua (parents), pendidik (educators), dan master trainer (master tainers).

Sedangkan, isi modul dikelompokkan ke dalam empat kategori utama, yakni AI Fundamental (Dasar AI), AI Usage & Implementation (Penggunaan & Implementasi AI), AI Ethic, Privacy & Security (Etika, Privasi & Keamanan AI), Teaching About AI (Mengajar Tentang AI).

Selain itu, program ini juga menyediakan akses ke platform Learning Management System (LMS) pada institute.mafindo.or.id yang memungkinkan peserta mengakses materi pelatihan implementasi secara fleksibel dan berkelanjutan.

Sedangkan, Mafindo didukung oleh ASEAN Foundation melaksanakan program AI Ready ASEAN sebagai inisiatif strategis untuk memberikan pelatihan dasar tentang Kecerdasan Artifisial kepada para siswa atau mahasiswa, guru dan orang tua (pendamping anak muda) dari wilayah Mafindo, yang bekerja sama dengan institusi pendidikan dan komunitas lainnya.

Kegiatan yang diikuti oleh 112 mahasiswa ini dilaksanakan secara hybrid di dua ruangan yang berbeda, namun dapat terlaksana dengan lancar. Peserta tampak antusias berdiskusi dan mengerjakan tugas di LMS.

“Pelatihan AI Ready Asean ini menambah wawasan mahasiswa dengan pendekatan implementasi di kehidupan mereka sehari-hari. Terbukti ada 10 orang yang mampu menyelesaikan tugas LMS yang seharusnya mereka mempunyai waktu seminggu untuk menyelesaikannya,” ujar Monica Maharani, PIC Program.

“Penting, mahasiswa tidak hanya mampu menggunakan AI tapi juga wajib memanfaatkannya dengan bijak. Etika digital perlu dikuasai agar mahasiswa tidak terjebak plagiarisme. Namun AI dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi belajar mereka,” jelas Nur Kholifah, selaku Trainer.

Sementara, Koordinator Mafindo Sidoarjo, Inayah Sri Wardhani mengatakan, bahwa pelatihan AI kali ini bekerjasama ASEAN Foundation untuk para mahasiswa. “Jadi mereka akan belajar 12 modul. Sebenarnya ada 22 modul, tapi diadaptasikan di Indonesia menjadi 12 modul. Dan kita menggunakan LMS sekala ASEAN. Sehingga para mahasiswa nanti bisa bertemu dengan mahasiswa lain dari seluruh ASEAN,” terangnya.

Inayah Sri Wardhani yang akrab dipanggil Ines memberikan keterangan media. Foto: Ist

Perempuan yang akrab dipanggil Ines ini berharap, para mahasiswa nantinya dapat memanfaatkan AI secara baik dan positif. “Karena AI ini bisa mempermudah dan juga bisa jadi buah simalakama. Jangan sampai mahasiswa menggunakan AI menjadi tidak baik. Contohnya, untuk pengerjaan tugas boleh ya untuk mempermudah, tetapi bukan berarti jadi plagiat,” ungkap Ines.

Program ini pun diharapkan Ines dapat dilaksanakan di sejumlah daerah di Jawa Timur. “Dan mudah-mudahan kegiatan ini dilaksanakan di daerah-daerah lain, yang berhubungan dengan literasi digital ya. Dan semoga masyarakat Indonesia semakin cakap digital,” tambahnya.

Tentang Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo)

Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) adalah organisasi nirlaba yang didedikasikan untuk memerangi misinformasi dan hoaks. Berdiri pada tahun 2016, Mafindo memiliki lebih dari 95.000 anggota online dan 1.000 sukarelawan.

Ines sampaikan pentingnya AI dalam pendidikan. Foto: Ist

Selain program anti-hoaks, Mafindo juga aktif dalam inisiatif pendidikan dan literasi digital, termasuk program AI Ready ASEAN, untuk menciptakan masyarakat yang lebih cerdas dan tangguh terhadap tantangan era digital. Mafindo melalui program AI Ready ASEAN Foundation memperoleh mandat untuk memberikan pelatihan kepada penerima manfaat yang akan dilaksanakan di 41 wilayah di Indonesia. (rud)