JatimTerkini.com
Headline JTHukrimSidoarjoTerkini

Denpom turun tangan di penggerebekan gudang curanmor Buduran

Petugas Pomdam V Brawijaya memeriksa ranmor hasil curian. Foto: ist

JATIMTERKINI.COM: Pomdam V Brawijaya akhirnya turun tangan setelah diketahui adanya tiga oknum TNI AD yang diduga terlibat penggelapan kendaraan bermotor (ranmor) di Gudang Balkir Pusziad Buduran, Sidoarjo. Kini, ketiga oknum itu diperiksa secara maraton.

Diketahui, Pomdam V Brawijaya bersama dengan Polda Metro Jaya mengungkap komplotan pencurian dan penggelapan motor yang menjerat 1 warga sipil berinisial EI dan 3 oknum TNI AD berinisial Kopda AS, Praka J dari Puspalad dan Mayor BP.

“Untuk status tiga oknum TNI AD yang diduga terlibat, sampai saat ini masih terperiksa,” tegas Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) V/ Brawijaya Kolonel Infantri Rendra Dwi Ardani.

Tiga oknum anggota TNI AD yang diduga terlibat komplotan penggelapan ranmor itu berasal dari Pusat Zeni Angkatan Darat (Pusziad) dan bukan anggota organik Kodam V/Brawijaya. Namun, Pomdam V/Brawijaya tetap menangani kasus itu, karena masih berada di wilayah hukumnya.

“Ini merupakan hal yang sangat baik, dimana hasil kerjasama antara Pomdam V Brawijaya dengan Polda Metro Jaya berhasil mengungkap kegiatan penggelapan kendaraan bermotor yang terjadi di wilayah Jawa Timur,” kata dia.

Rendra meminta masyarakat yang hendak mengecek apakah kendaraannya turut diamankan, disarankan untuk berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya. “Bagi masyarakat yang merasa kehilangan atau memiliki kendaraan yang ada di wilayah tersebut, bisa langsung berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya,” tambahnya.

Seperti diketahui, total ada 49 unit mobil dan 215 unit sepeda motor yang disimpan di Gudbalkir Pusziad Jalan Buduran Nomor 8, Buduran, Sidoarjo itu. Diduga kendaraan tersebut akan dikirim ke Timor Leste. (Rud)