JatimTerkini.com
Trenggalek

Cara Unik Polantas Trenggalek Edukasi Pelajar, Cek Kantong Parkir Sekolah

Polres Trenggalek – Petugas kepolisian menemukan sejumlah pelanggaran lalu lintas oleh kalangan pelajar. Hal ini diketahui saat menggelar police goes to school di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang ada di Watulimo. Rabu, (9/10).

Tak seperti biasa, police goes to school kali ini tidak hanya berupa sosialisasi maupun edukasi tetapi juga langsung mengamati dan mengawasi perilaku berkendara para pelajar khususnya saat berangkat menuju sekolah. Tak hanya itu, petugas juga melakukan pengecekan dan pemeriksaan di sejumlah lokasi yang sering digunakan untuk memarkir sepeda motor.

Kapolres Trenggalek AKBP Indra Ranu Dikarta, S.I.K., M.Si. melalui Kasatlantas AKP Agus Prayitno, S.H., mengatakan, Pelanggaran maupun kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pelajar di Kabupaten Trenggalek relatif masih cukup tinggi.

“Kegiatan ini merupakan salah satu upaya preemtif dan preventif sebagai wujud nyata kita dalam memberikan perlindungan terhadap generasi muda di Trenggalek, terutama terkait dengan bidang kelalulintasan.” Ungkap AKP Agus.

Pihaknya menambahkan, disiplin dan tertib berlalu lintas haruslah diberikan sejak usia dini agar terbentuk karakter yang tidak hanya cerdas tetapi juga memiliki kesadaran tinggi tentang pentingnya keselamatan dalam berkendara.

Untuk mewujudkan hal tersebut, tentunya polisi tidak bisa bekerja sendiri. Kepedulian dari orang tua dan lingkungan sekolah untuk turut serta dalam memberikan edukasi menjadi salah satu faktor penting.

“Ironisnya, banyak orang tua yang mengizinkan anaknya mengendarai sepeda motor meskipun tahu bahwa anak tersebut belum cukup umur dan bahkan belum memiliki SIM. Orang tua bisa mengantarkan anaknya ke sekolah atau bersepeda. Jadi ada kedekatan emosional antara orang tua dan anak. Pengawasan anak juga menjadi lebih mudah.” Imbuhnya.

Dalam kegiatan tersebut, petugas menemukan sedikitnya 50 pelanggaran. Dari keseluruhan, 15 diantaranya melanggar spesifikasi teknis dan knalpot brong. Sedangkan sisanya, bervariasi seperti tidak memasang spion, tanpa kelengkapan TNKB dan tidak memakai helm.

Sebagai tindak lanjut dari temuan tersebut, pihaknya bersama sekolah kemudian melakukan beberapa langkah diantaranya, mencatat dan menegur bagi pelanggaran lalu lintas dan memberikan edukasi kepada seluruh siswa tentang aspek kelengkapan berkendara, berkendara yang berkeselamatan, dan memberikan gambarang bagaimana resiko dari pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas.

“Kedepan kegiatan seperti ini akan konsisten kita laksanakan. Kita dorong juga sekolah-sekolah untuk turut serta berkontribusi dalam mewujudkan generasi yang tertib berlalu lintas sebagai budaya dan simbol peradaban.” Pungkasnya.