JatimTerkini.com
KesehatanSurabaya

Dinkes Jatim Lauching Aplikasi E-TIBI

Surabaya, JatimTerkini–Untuk memudahkan tenaga kesehatan dan masyarakat melakukan skrining Tuberkulosis secara mandiri (Self assessment), Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur (Dinkes Jatim) melaunching aplikasi E-TIBI berbasis website, Rabu (27/04).
Kepala Dinkes Jatim Dr. Erwin Astha Triyono, dr., Sp.PD., KPTI menyatakan, keunggulan yang ditawarkan dalam aplikasi E-TIBI ini adalah masyarakat mudah mengakses aplikasi tanpa harus login terlebih dahulu. Selain itu akses ke link aplikasi mudah disebarkan melalui media sosial, cepat dalam pengisian (±1 menit setelah pengguna mengisi identitasnya), menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat, masyarakat langsung mengetahui status pemeriksaan (terduga/bukan terduga, red).
”Setelah mengetahui status pemeriksaannya, masyarakat terduga TBC diharapkan segera datang ke fasilitas kesehatan (Faskes) terdekat, sehingga dapat segera ditindaklanjuti oleh tenaga kesehatan,” terangnya.
Lebih lanjut orang nomer wahid di lingkungan Dinkes Jatim ini menegaskan, masyarakat dapat mengakses aplikasi E-TIBI kapanpun dan dimanapun. Aplikasi E-TIBI didesain untuk memudahkan dan mendorong masyarakat agar mau datang ke fasilitas layanan kesehatan sedini mungkin. Sehingga semakin cepat diperiksa maka semakin cepat diobati dan dapat segera memutus rantai penularan di masyarakat.
Dijelaskannya, implementasi self assessment melalui E-TIBI tidak hanya bertumpu pada kemandirian masyarakat, namun perlu dukungan berbagai pihak. Edukasi oleh tenaga kesehatan, kader dan komunitas menjadi penting untuk dilakukan. Hal ini akan mengurangi stigma sekaligus memberikan dukungan kepada mereka untuk mau melakukan self assessment / skrining mandiri.
Kedepan ia berpesan, sebagai langkah awal, implementasi self assessment melalui E-Tibi dilakukan pada kelompok ODHA. Dinkes Jatim akan mengevaluasi dan menyempurnakannya sehingga bisa diterapkan kepada seluruh masyarakat Jatim.
”Melalui momen peresmian pada hari ini, kami mengajak seluruh pihak antara lain organisasi profesi, akademisi perguruan tinggi, organisasi masyarakat, komunitas peduli TBC, dan insan media untuk terlibat dalam menyukseskan program ini dalam rangka mencapai Eliminasi TBC di Jatim tahun 2030,” imbuhnya dengan nada mantap ini. dna