JatimTerkini.com
Trenggalek

Sembari Lesehan, Kapolres Trenggalek Makan Bareng Ratusan Anggota Dalmas

Polres Trenggalek – Kepala Kepolisian Resor Trenggalek AKBP Ridwan Maliki, S.H., S.I.K., M.I.K., punya cara unik dalam menguatkan soliditas dan solidaritas anggotanya. Bukan dengan memberi hadiah mewah tetapi dengan makan bersama anggotanya.

Hal ini terlihat saat orang nomor satu di jajaran Polres Trenggalek ini meninjau latihan Pengendalian Massa (Dalmas) yang diikuti oleh ratusan personel gabungan Polres dan Polsek di halaman Mapolres Trenggalek. Selasa, (30/9).

Disela-sela sesi istirahat latihan, AKBP Ridwan membagikan makan siang yang diperuntukkan bagi seluruh peserta. Bukan itu saja, Kapolres yang dikenal ramah dan murah senyum ini tak segan duduk lesehan dan makan nasi bungkus bersama anggotanya.

“Anggota jauh-jauh dari Polsek untuk latihan. Tentu juga melelahkan. Beberapa juga ada yang bahkan belum sarapan.” Ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, pihaknya juga menyempatkan diri mengobrol langsung dengan anggota terkait dengan kesulitan ataupun hambatan yang ditemui selama latihan berlangsung. Selain itu, juga tentang pelaksanaan tugas sehari-hari.

Pihaknya mengatakan, makan bersama seperti ini merupakan wujud kebersamaan antara pimpinan dan anggota. Suasana yang penuh keakraban dan santi diilai lebih efektif untuk membangun kekompakan. Tidak hanya dengan unsur pimpinan tetapi juga dengan anggota yang mengetahui persisi kondisi keamanan wilayah.

Disinggung tentang pelatihan Dalmas itu sendiri, AKBP Ridwan menegaskan, pelatihan ini diselenggarakan secara rutin seminggu sekali setiap hari selasa. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kesiapsiagaan sekaligus meningkatkan kompetensi Dalmas untuk jajaran.

Tak ketinggalan, dalam kesempatan tersebut, pihaknya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh peserta berikut para instruktur yang tak pernah lelah berlatih untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan anggota.

“Dinamika Kamtibmas terus berkembang. Meskipun Trenggalek relatif kondusif tetapi kita tidak boleh under estimate. Kesapsiagaan tetap diperlukan sehingga saat menghadapi kondisi kontijensi, kita benar-benar siap.” Pungkasnya.