JatimTerkini.com
Headline JTHukrimPasuruanTerkini

Tingkatkan Kesadaran Masyarakat, Komsa IKA FH Ubaya Gelar Talkshow Stop Bullying

Talkshow bertajuk Stop Bullying dalam Perspektif Hukum dan Psikologi oleh Komsa IKA FH Ubaya. Foto: ist

Pasuruan-JATIMTERKINI.COM: Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, Komisariat Ikatan Alumni Fakultas Hukum (Komsa IKA FH) Universitas Surabaya (Ubaya) menggelar talkshow bertajuk Stop Bullying dalam Perspektif Hukum dan Psikologi. Acara tersebut digelar di Taman Candra Wilwatikta, Jalan Dr Soetomo, Pasuruan, Sabtu (23/11/2024).

Acara ini melibatkan para stakeholder. Diantaranya, praktisi hukum, psikolog, akademisi, legislatif dan masyarakat umum.

Tujuannya, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya bullying. Selain itu, mendorong masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang semakin aman dan inklusif.

“Kami dari Komisariat Ikatan Alumni Fakultas Hukum Ubaya memberikan perhatian serius kepada kasus bullying yang saat ini sedang marak terjadi bahkan korbannya ada yang sampai bunuh diri,” ujar Johanes Dipa Widjaja, Ketua Komsa IKA FH Ubaya.

Dalam kegiatan tersebut Komsa IKA FH Ubaya berkolaborasi dengan DPRD Jatim, Komnas Perlindungan Anak Jatim, FH Ubaya, dan Pusat Layanan Psikologi Bijaksana untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar semakin aware terhadap bahaya bullying.

“Kami ingin masyarakat dapat memahami apa itu bullying. Selain itu, kami juga ingin mendorong masyarakat agar terlibat aktif dalam mencegah bullying di lingkungannya,” jelas Dipa.

Ada tiga narasumber dalam talkshow tersebut. Mereka merupakan lulusan dari Ubaya. Yakni, seorang advokat Salawati SH MH, Psikolog Klinis sekaligus Wakil Ketua IPK Himpsi Jatim Asteria Ratnawati SPsi psikolog, dan Ketua Komnas Perlindungan Anak Jatim Febri Kurniawan Pikulun SH.

Sementara, Dr Hwian Christianto, Dekan FH Ubaya menyatakan, bahwa sangat penting memberikan pemaparan terkait perspektif hukum dan psikologi terhadap kasus bullying.

Kata Hwian, saat ini saatnya menggaungkan gerakan anti kekerasan. Juga merumuskan strategi dan memberikan edukasi terkait kasus bullying dan Kekerasan Berbasis Gender (KBG).

“Catatan tahunan Komnas Perempuan 2023, Provinsi Jatim tercatat peringkat kedua kasus tertinggi KBG. Artinya, kekerasan harus menjadi perhatian utama bagi semua elemen masyarakat. Kekerasan bukanlah kebiasaan, bukanlah hal lucu yang patut disepelekan, terutama perundungan,” kata Hwian.

Untuk itu, dia mendorong perlunya langkah edukasi preventif secara masif dan terstruktur tentang perundungan, termasuk bentuk dan dampaknya.

“Perlu edukasi penanggulangan ketika terjadi perundungan, pada korban perlu didampingi, dikuatkan dan diberikan pemulihan dini baik medis, konseling maupun hukum,” terang Hwian.

Senada juga disampaikan Wakil Dekan I FH Ubaya Peter Jeremiah Setiawan SH MH. Pihaknya sangat mendukung penuh pencegahan dan penanganan kasus bullying dilakukan secara komprehensif.

Dikatakan Peter, kasus bullying ibarat gunung es. Artinya, tidak semua kasus bullying terungkap di permukaan, melainkan tersimpan rapat di dalam hingga menggunung.

“Bullying ini seperti gunung es, jadi tidak semua diungkapkan dan beberapa bahkan ditutupi, sehingga menyisakan problem. Harapannya ketika ada saluran untuk melaporkan adanya bullying, maka ada penanganan yang tuntas. Termasuk langkah pencegahan sehingga tidak terjadi kejadian-kejadian serupa,” tambahnya. (Rud)