JATIMTERKINI.COM: Sedikitnya 1.045 warga Surabaya yang sedianya penerima permakanan tidak akan menerima bansos.
Namun demikian, 1.045 warga miskin tersebut akan menerima bantuan berupa uang tunai dari Pemkot Surabaya. Hal itu sebagai pengalihan dari program permakanan.
Sedangkan, nominal uang yang diberikan akan disesuaikan dengan bansos dari Kemensos.
“Kalau dia sudah menerima permakanan, maka semua bansos dari Kemensos harus ditahan. Jadi, harus pilih salah satu, tidak boleh menerima dua jenis bansos,” ujar Anna.
Selain itu, penerima program permakanan kategori lansia (warga usia 75 tahun atau lebih) nantinya juga tidak boleh menerima bansos ganda.
“Pertengahan tahun kemarin masih ada sekitar 608. Ternyata di triwulan tiga masih sisa 227, karena selebihnya dapat bansos,” kata dia.
Dikatakan Anna, aturan dari pemerintah pusat harus dipatuhi karena jika melanggar akan diberikan sanksi.
Pemkot Surabaya sendiri sejatinya menghentikan permakanan sejak pertengahan 2023. Namun karena pertimbangan kesejahteraan warga, maka penghapusan program itu belum dihapuskan.
“Bapak Wali Kota ini masih baik lho. Harusnya dialihkan tepat tengah tahun 2023 kemarin. Itu baiknya Pak Eri masih mempertahankan ini,” jelas dia.
Anna menambahkan pihaknya juga melakukan pendataan terkait Kelompok Masyarakat (pokmas) dan kurir permakanan yang terdampak. Dari 1.500 pokmas dan kurir permakanan, hanya 318 di antaranya yang masuk kategori miskin dan pramiskin. (Ruh)